15 Mei 2008

tak tahu lagi

ibu,...
alunanmu menggenangiku dengan cinta.
setiap tetes yang kau getaskan ialah kasih
yang membuat perang berkobar jadi
singgasana paling mulya.

ibu,...
malam-malam kini terasa lebih dingin
tak ada lagi bara api, lonceng malam, dan
jagat pun diam.

rasa yang dulu ada lenyap, meski
ia masih ada dalam renung kami yang basah
oleh peluh mata
detik-detiknya jadi nereka jutaan masa

aku ibu,...
ingin kau ada temani aku
aku ibu,...
ingin kau ada temani aku

Malam-Mu


tuhan,...
aku ingin bertanya padaMU
siapakah yang lebih dulu
Engkau atau alam?

ketika sayap-sayap sepi
menggenapi aku jadi seribu diam
aku bertanya padaMu
tapi yang menjawab alam

tuhan,...
benarkah surga itu milikMu?
lalu kenapa Kau janjikan padaku
makhluk kasat mata penuh dusta

aku bukan siapa-siapa, tuhan
aku hanya sisi lain dari malam
gelap, sepi, dingin, tanpa cercah cahya

bulan bukan aku, tuhan
ia terlalu indah untukku
biarkan getir menyapaku
biarkan sepi jadikan aku sendirian

patah hati 1

ketika hatiku berkata
engkau milikiku yang tak termiliki.
aku marah padaMu
pada takdir yang menyesatkan aku
untuk mengasihi dia yang berlalu

jangan ambil hatiku
jangan ambil hatiku
jangan ambil hatiku
jika hanya akan pergi
jika hanya tuk sakiti aku