29 September 2008

Dermaga


Aku pergi, Ibu.
Mencari payau di pantai-pantai sepi
Tempat benih tumbuh jadi apa saja yang dimau
Tak ada jerat, hardik atau cambuk
Disama segalanya berjalan dengan semestinya.

Dengan angin aku kabarkan peluhku
Membangun dermaga yang tak kunjung usai
Pelabuhan sederhana yang kupintal dari mimpi
tempat aku menunggu kasih dan alamt pulang
Ketika ku di lepas lautan.

Disini air payaunya berwujud biru, Ibu
ikan-ikan berenang bebas tanpa takut kail.
batu-batu lumut laut tmbuh dengan wajar
tak ada yang merasa ditindas atau menindas.
semua merasa ada karena tanggung jawab

Dermaga ku tak megah, Ibu
Hanya beberapa tumpuk kayu
yang mati karena tua
bukan karena aku matikan paksa
mereka datang padaku dengan rela bersama riak sungai
mengiyakan jasatnya untukku melangkah.

Tak ada mercusuar tinggi di dermagaku
hanya ada aku sebagai pelita
tempat segala cahya mengambang jadi pelangi
terang gelapnya lihat laku ku

Ibu, sayangnya dermaga ini hanya bisa kau singgahi
takkan pernah bisa kau miliki
darimulah aku mengerti bagaimana ini semua ada

Dermagaku menunggu satu rusuk yang khilaf dariku
rusuk yang kan menemaniku
membangun dermaga ini jadi lebih nyata dan ada
tempat cucu-cucumu berlari main api, main hasut, main curi

28 September 2008

Menulis Daftar Pustaka

seringkali kita melihat sebuah daftar pustaka di bagian akhir sebuah buku ilmiah. daftar pustaka tersebut berfungsi sebagai media untuk memudahkan seseorang mencari masukan atau rujukan.

Poedjosoedarmo, Soepomo. 2001. Filsafat Bahasa. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

perhatikan contoh daftar pustaka diatas. terdapat empat bagian dalam sebuah daftra pustaka yakni (1) nama penulis, (2) tahun penerbitan buku, (3) judul buku, (4) kota dan nama penerbit buku.

penulisan nama penulis buku didahulukan nama belakangnya dan dipisah dengan sebuah tanda baca koma (,), misalnya, Rachmad Muharram ditulis
Muharram, Rachmad.
huruf depan besar. bila penulis memiliki gelar atau titel pendidikan, misalnya H.Abdul Rohim, S.KM
titel atau gelar tersebut tidak di tulis. jadi, tetap yang ditulis ialah namanya saja.
Rohim, Abdul.
apabila nama penulis buku terdiri atas lebih dari 2 bagian, misalnya. Abdullah Sastra Wijaya ditulis dalam daftar pustaka :
Wijaya, Abdullah Sastra.
apabila sebuah buku ditilis oleh 2 penulis penulisannya seperti ini. misalnya, Ani Munisa, S.S dan Novi Ariesta, S.S ditulis dalam daftar pustaka :
Munisa, Ani dan Novi Ariesta.
bila penulisnya lebih dari 2 maka nama yang dipakai ialah dua teratas.

penulisan tahun sama seperti kaidah yang berlaku umum. begitu juga dengan judul buku, hanya saja pada judul buku dicetak miring atau italic. misalnya.
2007. Kamus Bahasa Bima.


penulisan nama kota dan penerbit buku dipisahkan dengan tanda baca titik dua (:), misalnya,
Jakarta : Muharram Pustaka.

disetiap bagian di akhiri dengan sebuah tanda titik (.) misalnya,

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta.

pertanyaan mengenai penulisan daftar pustaka dapat anda layangkan melalui komentar pada artikel ini di blog ini pula tentunya!

26 September 2008

Cinta Denganmu



menantimu

tak tahu aku malam ini jadi apa?
ketika sepi jadi selimut
saat kabut buramkan mata pada langit

aku takut ketika malam datang
ketika yelda terjadi ditiap malamku
bukan lagi malam pertama musim semi yang panjang
bagai kasih tak sampai bulan dan matahari

malam

sepi itu sekali lagi menerjaku
merajam tiap sel yang mengatur nyawaku
menidurkan jiwa yang ambruk olehmu
petaka jadi biasa karenamu

gulita

aacchh,...
tergadai aku pada rasa
terlanjur serah terima padamu
maka, ku nanti yang tak berujung
ku tunggu kau yang berlari
bukan padaku tapi menjauh

Karena Sebab


Karena hidup tak bisa ditolak
Aku memilih balak
Melengkapi tiap bagian dengan siak

Sebab manusia ialah alami
Lembaran baru tang tiap hari berganti
Kapak dan tali

Karena hidup tak busa dipalak
Aku mengawini talak
Menyendiri dari manusia jalak

Sebab hidup tak hendak di maki
Aku dipilih tetap disini
Tersiksa dan sendiri

Karena hidup dapat diakhiri
Aku diam sendiri
Melengkapi kematian dengan imaji.


maret-april 2006

25 September 2008

Mengenal Teater


Teater

Sepanjang sejarahnya, terdapat beberapa istilah untuk menyebut seni teater, yakni Drama, Tonil, Sandiwara, Komidi, Lakon, dan Teater.
Drama, berasal dari bahasa Yunani “dram” yang berarti gerak atau perbuatan. Dalam bahasa Inggrisnya “action”. Moulton dalam Dramatic Artis mengemukakan, drama adalah life presented in action atau suatu segi kehidupan yang disajikan dengan gerak. Dengan demikian, gerak (baik berupa bicara, isyarat, maupun gerak-gerik di panggung) merupakan esensi (pokok/utama) dalam drama.
Tonil, berasal dari bahasa Belanda “toneel” yang memiliki arti pertunjukan. Istilah ini mulai dikenal di Indonesia pada jaman penjajahan Belanda sebelum Perang Dunia II. Sandiwara, berasal dari bahasa Jawa “sandhi” yang berarti rahasia, dan “warah” yang berarti ajaran/pengajaran. Jadi Sandiwara dapat diartikan sebagai pengajaran yang disampaikan secara rahasia atau melalui perlambang-perlambang dalam suatu bentuk tontonan. Istilah ini mulai dikenal di Indonesia pada jaman penjajahan Jepang (1942-1945), sebagai pengganti kata toneel yang kebelanda-belandaan.
Komidi, berasal dari bahasa Inggris “comedy” yang berarti suatu bentuk pementasan yang jalinan ceritanya lucu. Namun di Indonesia pada masa penjajahan Belanda, komidi seringkali dimaksudkan sebagai Komidi Stambul, yaitu suatu bentuk drama yang selalu menyajikan cerita yang diangkat dari Istambul (ibukota Turki waktu itu). Komidi Stambul (bukan komisi jambul! Ini mah istilahnya para anggota dewan, pejabat, dan pengusaha! Heheh!) sering juga disebut Komidi Bangsawan karena hanya disajikan bagi kaum ningrat alias bangsawan.
Lakon, berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti cerita atau perjalanan cerita. Istilah ini hanya dikenal dan dipakai di daerah Jawa, Bali, dan Madura serta daerah-daerah yang pernah dipengaruhi Kerajaan Majapahit.
Teater, berasal dari bahasa Yunani “theatron” yang berarti takjub memandang. Pada perkembangan berikutnya, teater mewakili tiga pengertian yaitu: (1) sebagai gedung tempat pertunjukan atau panggung, yakni sejak jaman Thucydides <471-295 SM> dan Plato <428-348 SM>, (2) sebagai publik/auditorium, yakni sejak jaman Herodotus <490-424 SM>, (3) sebagai suatu bentuk karangan pertunjukan.
Teater, dengan demikian, dapat kita artikan dalam dua format: luas (general) dan sempit (spesifik).
Dalam arti kata luas, teater adalah segala macam jenis tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya wayang, ludruk, ubrug, reog, topeng, longser, lenong, tari, musik, sulap, sirkus, dan sebagainya. Bahkan pertandingan sepak bola dan sidang paripurna DPR(D) pun bisa kita sebut sebagai “teater”.
Dalam arti kata sempit, teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dan ditampilkan di atas pentas sebagai suatu bentuk kualitas komunikasi, situasi, gerak/action, yang menimbulkan perhatian kepada penonton/pendengarnya, dan disajikan dengan media percakapan/dialog, gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor, musik, nyanyian, maupun tarian, didasarkan pada naskah tertulis (sebagai hasil karya sastra) atau tidak tertulis (improvisasi).
Teater, sebagai karya seni, memang berbeda dengan sebuah karya novel atau lukisan. Teater cenderung baru dianggap ada dan terjadi dan eksis pada saat aktor (-aktor) melakukannya dalam sebuah pertunjukan di muka publik atau dipentaskan atau dipanggungkan. Teater juga merupakan tempat pertemuan dari berbagai cabang kesenian sehingga disebut juga multi seni atau seni yang paling kompleks/lengkap. Di dalamnya terdapat seni sastra (naskah cerita/lakon), seni peran, seni tari, seni suara, seni deklamasi, seni musik, dan seni rupa. Oleh karena itu di dalamnya ikut pula terlibat berbagai seniman, sejak pengarang, aktor, sutradara, pelukis, pemusik, koreografer, perancang busana, perancang rias, dan sebagainya dan seterusnya. Bahkan juga tukang lampu, tukang konsumsi, dan entah apa lagi.
Hal tersebut tentu saja membutuhkan organisasi kerjasama yang baik antarseniman dalam suatu kerja bersama (ensamble) yang padu dan utuh. Bahasa politiknya: menjaga persatuan dan kesatuan, bersatu untuk maju, jujur-cerdas-berani, bersama kita bisa, kite keh! (hahaha! Emangnya iklan calon presiden/gubernur/bupati/walikota?)
Suyatna Anirun (alm), seorang tokoh teater dari Studiklub Teater Bandung (STB), pernah mengatakan bahwa teater adalah proses pemanusiaan ide-ide dan untuk mencapai itu teater harus lahir dan hadir dari kekuatan insani. Bukan hanya peragaan (visualisasi) sastra, musik, senirupa, acting, filsafat, dan sebagainya, atau hanya peristiwa dramatik (happening). Maka teater adalah denyut kehidupan itu sendiri yang bergelora dari tubuh dan sukma yang menyatu, menyalakan dan mengungkapkan dan menghidupkan kejujuran diri dan sekelilingnya.
Teater sebagai salah satu puncak perwujudan budaya manusia hanya bisa diciptakan oleh manusia-manusia yang mampu mengenali dan menguasai dirinya sebagai media cipta, memiliki daya imajinasi yang kuat, bersemangat, trampil, dan cerdas, dalam suatu totalitas. Semua itu tentu bukan semata bakat, tapi juga kesabaran dan daya tahan menjalani proses latihan yang panjang, berulang-ulang, terus-menerus, dan berkembang. Inilah bagian paling sulit itu: berproses! Sebab dunia sekeliling kita mengepung dengan segala hal-ihwal yang serba instant, genit, dan palsu. Ditambah lagi dengan hawa nafsu kita yang begitu besar pada sambutan, pujian, dan tepuk-tangan orang-orang lain.
Demikianlah. Selamat berteater!***

tahukah kamu
Hari Teater Sedunia
– 27 Maret 2007

19 September 2008

Tuhan Menciptakan Aku Melaluimu Ibu



Tuhan menciptakan aku melaluimu ibu
raga yang lekas hilang dalam pelukan malam
kasih yang menyaingi udara pada paru

hanya engkau ibu,....
kekasihku yang menangis dalam kelam
mencintaiku dengan keindahan aurora

ibu, ijinkan aku memelukmu
menikmati dekapanmu sekali lagi
ketika aku dipukul sepi
saat aku tak tahu mana arah pulang

ibu,...
andai Ia ijinkan aku menemuimu
sekali lagi ditiap malamku
yang menangis menanti maafmu

14 September 2008

Kembalikan Kejayaan Kita!!!!

"langkah pertama untuk memusnahkan sebuah bangsa cukup dengan menghapuskan memorinya. hancurkan buku-bukunya, kebudayaannya dan sejarahnya, maka tak lama setelah itu bangsa tersebut akan mulai melupakan apa yang terjadi sekarang dan pada masa lampau. dunia sekelilingnya bahkan akan lupa lebih cepat" Milan Kundera, Sastrawan Cekoslowakia.

mungkin apa yang dikatakan oleh Milan benar sebab melihat kenyataan di zaman ini penjajahan kebudayaan dan ekonomi telah menggantikan penjajahan militer. lebih murah dan lebih halus. misalkan saja mengenai perang salib, berapa orang yang tahu banyak tentang tujuan, berapa kali perang salib, kapan perang salib dimulai, siapa saja pahlawan islam yang gugur di dalamnya. hanya sedikit orang saja yang tahu padahal 40% penduduk di dunia ini muslim. para muslim khusunya para mudanya malah memuja dan mengidolakan Ricard si hati singa dari pada Salahuddin, pemimpin islam yang telah merebut yerussalem tanpa memenuhi jalanan kota yerussalem dengan darah, berbeda dengan para pemimpin eropa (kristen) yang menjadikan jalanan yerussalem penuh genangan darah saat merebutnya.

Salahuddin bahkan lebih dikenal sebagai tokoh licik nan jahat dimata dunia sebab eropa yang menutupi kebenaran dengan membuah sejarah islam yang sebenarnya dan menggantikan dengan sejarah fersinya. siapa yang tahu kalau ternyata Ricard si hati sunga, raja inggris, itu seorang homoseksual?. saya pernah menemui sebuah permainan game komputer tentang perang salib. di dalamnya para pejuang muslim di ibaratkan sebagai penjahat licik nan penuh tupi daya sedangkan para ksatria eropa (kristen) dijadikan sebagai sang pembela dengan bentuk yangrupawan, gagah, serta penuh kemenangan.

eropa (kristen) juga menutupi kebenaran seorang panglima perangnya saat perang salib yang bernama Vlad Tepes. Vlad tepes yang kemudian sering dipanggil Vlad Dracula. dracula yang lebih dikenak sebagai sosok mitos hantu atau Vampire yang hidup di sebuah puri menyeramkan dengan seorang putri cantik yang suka meminum darah manusia. padahal, dracula sebenarnya ialah seorang panglima perang salib, pemimpin Wallecia, yang telah membunuh lebih dari 500.000 orang sebagian besar muslim. seorang pembunuh paling kejam pada zamannya (sebelum Adolf Hitler, jerman) yang memiliki penyakit jiwa. ia seorang psikopat yang haus bahkan kecanduan akan darah, yang membunuh korannya dengan penyula, merebus korban, memaku kepala, mengerat payudara perempuan, memotong-motong korabannya dengan perasaan suka bahkan gembira. untuk ukuran zamannya maka, ia termasuk seorang pelaku utama Holocous. lalu kenapa ia dijadikan tokoh yang tak terkalahkan? padahal ia mati dalam sebuah peperangan melawan seorang pemimpin besar islam sultan turki, Mahmud II.

saya hanya setitik yang menghimbau anda semua para muslim untuk tidak bersifat difensif terhadap agama kita, melainkan kita harus berjuang melalui kebudayaan dengan cara mengenali budaya kita sebagai seorang muslim. bukankah dahulu kala, muslim-muslim di dunia ini begitu perkasa dalam bidang ilmu pengetahuan!!!

13 September 2008

Pidato Paus Urbanus II

hai orang-orang Frank, hai orang-orang di liar pegunungan ini, hai orang-orang yang dicintai Tuhan, yang jelas dari perilaku kalian, yang membedakan diri dari bangsa-bangsa lain di muka bumi ini, karena iman kalian, karena pengabdian kalian pada gereja suci; inilah pesan dan himbauan khusus untuk kalian,.... kabar buruk telah tiba dari Yerussalemdan Konstantinopel, bahwa sebuah bangsa asing yang terkutuk dan menjadi musuh Tuhan, yang tidak liris hatinya, dan jiwanya tidak setia pada tuhan, telah menyerbu tanah orang-orang kristen dan membumihanguskan mereka dengan pedang dan api secara paksa.

tidak sedilit orang-orang ktristen yang merekatawan untuk dijadikan budak, sementara sisanya dibunuh. gereja-gereja kau tidak mereka hancurkan, mereka jadikan masjid. altar-altar diporak-porandakan. orang-orang kristen mereka sunat, dan darah mereka tuang pada altar atau tempat-tempat pembaptitasan. beberapa mereka bunuh dengan keji, yakni dengan membelah perut dan mengeluarkan ususnya. mereka tendang orang-orang kristen dan mereka dipaksa berjalan sampai keletihan, sehingga terjerembab diatas tanah. beberapa digunakan sebagai sasaran panah. ada yang mereka betot lehernya,untuk dicoba apakah bisa mereka penggal engan sekali tebas.lebih mengerikan lagi perbuatan mereka pada perempuan.

kewajiban siapa lagi kalau bukan kalian, yang harus membalas dan merebut kembali daerah-daerah itu? ingatlah,Tuhan telah beri kalian banyak kelebihan dibanding bangsa-bangsa lain; semangat juang, kebernian, keperkasaan, dan ketidakgentaran menghadapi siapapun yang hendak melawan kalian. ingatlah pada keberanian nenek moyang kalian, pada kekasiaran Karel Agung dan Louis, anaknya serta raja-raja lainnya yang telah membasmi kerajaan turki dan menegakkan agama kristen di tanah mereka.kalian harus tergerk oleh makam kudus Tuhan Yesus Sang Juru Selamat kita, yang kini ada ditangan orang-orang najis; kalian harus bangkit berjuang, karena kalian telah tahu, banyak tempat-tempat suci yang telah dikotori, doperlakikan secara tidak senonoh oleh mereka.

hai para ksatria pemberani, keturunan nenek moyang yang tak terkalahkan, janganlah lebih lemah dari mereka, tetapi ingatlah pada ketidakgentaran mereka. jika kalian ragu karena cinta kalian pada anak-anak, istri dan kerabat kalian, ingatlah pada apa yang Tuhan katakan pada Injil; "ia yang mengasihi ayah dan ibunya lebih daripada aku, tidak pantas bagi-Ku" jangan biarkan apa yang menjadi kepunyaan kalian menghambat kalian. kalian tak perlu kawatir dengan pa yang menjadi kepunyaan kalian. negeri kalian telah padat penduduk, dan dari semua sisi tertutup laut dan pegunungan. tak banyak kekayaan disini, dan tanahnya jarang membuahkan hasil pangan yang cukup buat kalian. itulah sebabnya sering bertikai sendiri. hentikan kesalingbencuan dan pertikaian kalian, hentikan peperangan antara sesama kalian. bergegaslah menuju makam kudus, rebutlah kembali negeri itu dari orang-orang jahat, dan jadikan milik kalian. negeri itu, seperti dikatakan di dalam AKitap, berlimpah sisi dan madu, Allah memberikannya pada anak-anak bani israil. Yerussalom, negeri terbaik, lebih subur dari lainnya, seolah-olah surga kedua. inilah tempat juru selamat kalian dilahirkan, diperintah dengan kehidupan-Nya, dan dikuduskan dengan penderitaan-Nya. bergegaslah, dan kalian akan memperoleh penebusan dosa, serta pahala dari surga.



pidato Paus Urbanus II yang di ucapkan di Clermmont, Prancis selatan, pada tahun 1095 ini merupakan seruan bagi para orang kristen untuk melakukan perang salib I. perang yang terhebat dan terlama sebab sampai saat inipun perang itu masih terjadi meski bentuknya bukan lagi perang senjata, namun berupa perang kebudayaan.

pada tanggal 25 agustus 1095 dimulailah perang salib. tujuan jangka pendeknya jelas yakni menguasai Bait al Maqdis. sedangkan tujuan utamanya ialah menguasai negeri-negeri islam yang subur dan kaya sumberdaya alam.

09 September 2008

Mimpi Dengan-Mu


MIMPI DENGAN-MU


Aku bergetar sahdu memanggil nama-Mu
Selewat nafas yang menanti restu

Aku raga rindu ungu langit-Mu
Menggapai sepi jadi angan penuh dusta

Aku sunyi dalam rengkuh-Mu
Mendayung hampa jadi telaga

Jadinya, aku tanpa sepi yang bergelantung
Mengambang laksana awan tanpa tuju
Meraih mimpi kecil tuk jaya
Mengikatnya pada pohon hati
Yang menangkisnya jadi nyata

Aku,…
Ingin malam dengan-Mu
Berganti cahya biru pagi surya-Mu

30 Agustus 2008

06 September 2008

kenapa ada harapan?


seringkali aku merasakan benturan yang membuat aku bingung antara keinginan dan kenyataan, harapan dan kejadian. namun, acapkali yang membuat semua itu berbentur ialah idealis dan igoku yang selalu mengharapkan yang lebih baik meski apa yang kuraih saat itu ialah yang terbaik yag bisa kuraih.
pertentangan ini memang bukan milikku saja tetapi milik banyak orang termasuk juga kamu. tapi pernahkah kamu berpikir kenapa harus ada harapan?

pertanyaan inilah yang kadang menggelitikku untuk merenung bahkan berhayal. dan hasinya, manusia memang diciptakan untuk memiliki haraan yang lebih sesuai dengan nafsu yang dianugrahkan padanya. entah itu anugrah atau malah kutukan.
dengan harapan orang bisa berjalan dan seringkali dengan harapan orang bisa terpuruk jauh dalam jurang penyiksaan batin yang gelap.

ketika kita jatuh cinta kita mengharapkan cinta yang sama bahkan lebih dari pasangan kita. meski ada beberapa orang yang rela memberi cinta tanpa menerima dari pasangannya sesuai dengan keinginannya dan ia tetap setia dan bahagia dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan itu. tapi semuanya menuntut keseimbangan. mencinta dan di cinta.

ketika kita berteman dengan seseorang pun demikian. dalam pekerjaan bersama di kantor jua menuntut sebuah harapan agar pekerjaan lancar, cepat selesai, memuaskan serta menghasilkan tentunya. dalamkeluarha juga demikian. semuanya menuntut keseimbangan antara harapan dan kenyataan, tetapi kapakah keseimbangan itu dapat terjadi dalam kehidupan ini?

04 September 2008

ARTI BULAN



Bulan,...
adakah arti yang terpendam darinya
selain jiwa yang hadir kerena tak ada
matahari yang memeluk hari?
ataukah ia hanyalah sepi
yang tak teraba pikuk ramai hati?

Menanti. mengintip di celah awan
sembari tersenyum dengan muka penuh arang

Tak ada untuknya. hanya sendiri

kadang memang aku melihat bulan
berteman bintang muda suatu hari.
bintang itu berpendar cemerlang disisi
bulan
yang ngeri terpedaya pada kasih

Bulankah yang dinanti?
ketika matahari dan bintang
menghias jagat dengan cahya
ketika gelap telah terterang
bohlam dan pelita api
ketika senyap diganti
mimpi yang gelisah basah

Bulankah yang ditunggu?!

aku mulai mengerti
mengapa bulan itu terbagi,
terbelah
sebab ia tak benar-benar dikehendaki
sebab ia hanyalah keping yang menggati
bukan untuk melengkapi

Maka, jangan jadikan aku bulan
bila aku hanya kau jadikan semacam itu
jadikan aku matahari siangmu dan malammu
atau tidak sama sekali.

2 september
2008