26 Februari 2009

Cinta (lagi)


Ternyata ada yang masih merekah.
sebuah kuncup yang kukira layu.
kita tanam dulu dibelakang rumah hati berdua.

tak mekar seperti kala, tapi,
dengan warna yang kuyu juga, tapi,
aku tetap punya senyum disitu, tapi,
jauh aku bawa air belum sampai, pasti.

24 feb 09

22 Februari 2009

Diperdaya (lagi)


kali ini waktu untuk melacur (melakukan curhat).

tadi sore pas aku lagi kerja ( cie,... hehehehe) orang-orang yang lain udah siap-siap pulang. aku juga begitu. tapi terdengar teriakan dari seorang gadis cantik nan ceria. genit banget pokoknya. gadis itu mulai menggoda aku dengan kerlingan matanya yang bulat n jernih. otomatis sebagai lelaki normal dan agak kesepian, aku tanggepin deh panggilan "mas" dari gadis ini.

mula-mula dia tanya ini itu
"ini apa, mas?"
"ini apa, mas?"
"ini apa, mas?"

tetap dengan suara genit. setelah segala pertanyaannya ku jawab. dia mulai ngelunjak. taukah kau wahai saudara seperjuangan surgaku? gadis ini minta digendong. masyaallah!!!! dengan perasaan tidak karuan aku penuhi keinginannya soalnya dia- gadis ini- mengancam akan menangis sekeras-kerasnya kalau tak di gendong.

ku gendong ia. senangnya tak alang kepalang ia. trus bosan digendong ia minta main kejar kejaran bak film india. mainlah kita. capek bukan lagi tantangan.

setelah semuanya. aku harus pulang. sudah waktunya memang. ku minta ia pulang. dan tahukah kau kawan apa yang ia minta sebelum pulang?? barang daganganku, kawan! ku rayu-rayu tak mau ia lepas barang telah ia renggut dari tempatnya.
sampai bosan aku merajuk. ku biarkanlah barang itu raip. ia pun pergi.
sambil melambaikan tangan ku katakan padanya
"ati-ati, mil!" tak lupa senyum paling ramah menyertai.

dalam hati aku berkata. "emil-emil, untung kau masih 2 tahun."

20 Februari 2009

Senyum lagi,


Kalau saja,
Malam itu aku pulang
dan memelukmu,

mungkin kau tetap bisu.

tapi,
ketidakhadiranku justru
buatmu pergi.
ya. pergi untuk tersenyum

dan ku lebih suka itu.
sebuah senyum diwajahmu.

kau indah,
ketika aku melihatmu dari jarakku

Generasi Biru


Udah liat film generasi Birunya Slank???? klo kamu ngaku Slankers pasti udahlah! nggak tau itu liat di bioskop, DVD bajakan, atau cuma liat punya temen. yang penting udah nonton. giman? asik? klo buat aku keren abis!!! jempol sepuluh buat mas Garin n 2 temennya yang menyutradarai. isu sosialnya buat aku lumayan kena.

animasinya? indie banget!

lucu juga pas liat beberapa scene yang nunjukkin para slenkers yang sampek nangis pas nyanyi lagu-lagunya slank padahal orangnya keliatan garang, slankers juga manusia hahahaha


tarian-tariannya udah cukup untuk nunjukkin perasaan yang nggak bisa diverbalkan dalam kata atau dialog.

nadien?? wah cantik ya ternyata hehehe. seperti halnya film-film Garin yang lain mesti ada cewek cantiknya, buat penyegar. bayangin klo gada cewek cantik kan garing tuh film.


film ini pertama diputar di festival film Berlin di jerman sebelum di lounching di indonesia. diputernya pek 4 kali dan mereka -para bule itu- kaget pas scene dimana para slanker harus lepas sabuk klo mau nonton slank mangung.

film ini film tentang perjalanan indonesia dari tahun '83 sampek '08 diliat dari sudut pandang musik Slank.

klo kamu bosen liat film ini wajar banget,... soalnya agak berat buat mereka yang kurang cerdas hahahahahahahaha

16 Februari 2009

MY LOVE SLANK







11 Februari 2009

Senja,


Manisku,
apa kau masih untukku?

ketika senja aku lihat bayang
disamping ku terbang
tapi kaki mengakar dibumi
bayang itu terbang sendiri
ia selingkuh. lalu tanpa sadar kembali
bertaut dengan kaki ku mesra.

Manisku,
ketika senja aku rasa matahari lebih sendu
ia kabarkan salam pisah dengan jingga romantis
menggembungkan hatiku untuk bertanya,
apakah cinta itu datang dan pergi?

ah!
jangan lagi kau tanya, ketika
senja telah bergulir
aku rabun ayam.

tak dapat ku lihat lagi dunia
aku meraba pada tangan-tangan dingin

ah,...
aku sepi betul.
hanya berteman musik gitar mati.

10 feb, 09

08 Februari 2009

sastra,

kau diberikan Tuhan Melaluinya, kekasihku.
kenapa jauh benar kau berdiri
mata ku pun tak menjangkau yang dekat
hanya hatiky risau menunggu
kau memanggilku dengan kata sayang itu.

kapan pula kau ku lihat?
aku lelah pada imaji

jauh benar kau berdiri
ingin hampiri. ragu menderas
ada takut kau menolak ku peluk
menangis kau karena asingku
dan hanya dia yang kau tahu sebagai saksimu nanti

apa ku kau ingat, Sastra?

aku yang berlari 40 Km menjadikan kau ada
berdua bergelut sendu dengan Layla ku

dan kini kau ada sastra !!
sunggu luar biasa
kau jadi Laki!!!
laki selaki-lakinya
persis seperti yang kukira saat kau masih lima

malu aku punya mimpi
malu aku punya diri

sastra,
sastra,
sastra,
sastra,
betapa ku rindu memelukmu berdua.

(februari,05-07 2009)


06 Februari 2009

Aku Panggil Dia, Sastra.


kurang ajar betul kau
belum apa-apa sudah buat kekasihku menangis
belum apa-apa sudah buat kekasihku menjerit
robek daging kucur darah karnamu.

asal kau tahu saja
aku tak rela kau buat ia begitu
tapi, akupun tak bisa apa-apa
aku tak ada disana ketika kau keluar

menangislah yang keras
tunjukan pada tiap malaikat bahwa
kau siap untuk dicatat dalam kitap-kitap sastra

tahu? aku bingung juga denganmu
kemarin-kemarin ketika aku dengannya kau tak ada
sekarang kau ada diantara kami
jangan ganggu tidurnya nanti malam!
sekali lagi jangan ganggu apalagi hanya kau minta itu

lebar senyumku mendengar kabarmu yang laki
basah hatiku baca kata-kata tak sempurna mengenang

kau tahu? sulitnya buat kau ada
ya! mesti ada cinta
mesti ada kasih
mesti ada aku dan kekasihku

mulai kini tak ragu kau bila ku panggil
cukup sebuah kata mahaindah ;
Abdillah Sastra Wijaya

ya, sayang.
kau aku panggil, Sastra.
tahu kenapa?
karena disana ada begitu cermin
karena abdillah, agar kau patuh pada-Nya
karena Sastra, agar kau kaya ilmu
karena Wijaya, agar kau lebih besar dari aku dan kekasihku

maka sekali lagi
aku panggil kau, Sastra.

(untuk ia yang menjadi "lelaki baruku" aku tak tahu harus buat apa. kau boleh marah. kau boleh benci. tapi jaga kekasihku. tak kan cukup maaf, hanya Neraka yang menungguku."

03 Februari 2009

jadi perayu



jadinya aku sepi
menanti cintamu yang entah kemana

aku biar saja hujan basah
akan ku buat awan lebih basah dengan rindu

kapan juga aku kan peluk
ketika surya dipelupuk naga
mana bisa aku renggut
aku hanya bisa melihat dan menunggu
dan ia -kekasihku- akan ku dapatkan

ya,.. kan kudapatkan peluk dan senyumnya
sekaligus semua yang buruk adanya.



jadinya aku bingar
melihatmu makan dengan gemuk
habiskan sore denganku tanpa sepi

kapan datang masa yang lebih panjang
nanti kan ku ciptakan ayam cinta untukmu