Selebihnya aku berdusta.
Sayang, aku ialah sepi yang tak bisa hingar
menempatkan mimpi yang melayang dalam pasar
janji-janji sempat terucap itu memang janji
tak pernah ada yang bisa kutepati.
Beribu detik memang terlewat dengan cinta
selanjutnya, aku hanya rasa biasa
senyum yang terbang percuma
serta, mata yang sayu memandang penuh rasa.
Purnama ini ku takkan datang hampiri
sebab janji telah terbagi
jangan sedih atau meratap, kasih
sebab aku tak ada bukan tuk cari kasih
acuh beribu ku tujukan untukmu
sabar yang kau beri sejuta demiku
apakah aku layak jadi kasih yang bingar
ketika kau sendiri sepi terkapar
aku hanya punya hati dan raga.
Satu untuk kau peluk
satu untuk kau cinta
satu untuk kita satu.
Sayang selanjutnya ialah dusta
aku jatuh hati padamu.,
muharram, 24 novenber 2008
24 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar