"jihad adalah kewajiban bagi pasukan militer, itu betul, tapi jihad juga tugas setiap orang yang beriman. itu artinya, ketika pasukan militer yang dipimpin Shalahuddin melancarkan jihad melawan para penyerang kristen, setiap prajurit Muslim juga berjihad ; jihad dengan hatinya, dimana dia menahan godaan dosa-dosanya; jihad dengan lidah, di mana dia menahan godaan untuk tidak berkata-kata kasar; jihad dengan tangan, yang melarangnya untuk melakukan perbuatan buruk; dan yang terakhir adalah jihad dengan pedang untuk berperang melawan kaum kafir, terutama kaum kristen yang percaya pada Trinitas. "
(sumber; James Reston, Jr. dalam Warroirs of God, 178)
Shalahuddin atau Shaladdin merupakan tokoh islam pada perang salib III. dia ialah seorang sultan pemurah, alim, serta seorang peracit strategi perang yang andal. Shalahuddin yang bernama asli Yusuf lahir pada tahun 532 hijriyah atau 1137 M. sang penakluk tanah suci Yerusalem ini memiliki tingkat ketergantungan mungkin juga kecanduan berat dengan Al Qur'an. setiap kali Shalahuddin mendapatkan kemenangan ia selalu membuka salah satu ayat yang telah hafal dalam A l Qur'an kemudian merasakan betapa besar kekuatan Allah SWA sebaliknya ketika ia mengalami kekalahan, kegusaran, atau keragu-raguan dengan ia buka kembali Al Qur'an sebagai jalan hidupnya. Luar biasa bukan!!!
kita lihat saat ini para ulama kok malah rasanya malah menjauhi Al Qur'an ya???
malah ada yang menggunakan Al Qur'an sebagai alat mencari massa untuk pemilihan umum, sayang sekali bukan.
(sumber; James Reston, Jr. dalam Warroirs of God, 178)
Shalahuddin atau Shaladdin merupakan tokoh islam pada perang salib III. dia ialah seorang sultan pemurah, alim, serta seorang peracit strategi perang yang andal. Shalahuddin yang bernama asli Yusuf lahir pada tahun 532 hijriyah atau 1137 M. sang penakluk tanah suci Yerusalem ini memiliki tingkat ketergantungan mungkin juga kecanduan berat dengan Al Qur'an. setiap kali Shalahuddin mendapatkan kemenangan ia selalu membuka salah satu ayat yang telah hafal dalam A l Qur'an kemudian merasakan betapa besar kekuatan Allah SWA sebaliknya ketika ia mengalami kekalahan, kegusaran, atau keragu-raguan dengan ia buka kembali Al Qur'an sebagai jalan hidupnya. Luar biasa bukan!!!
kita lihat saat ini para ulama kok malah rasanya malah menjauhi Al Qur'an ya???
malah ada yang menggunakan Al Qur'an sebagai alat mencari massa untuk pemilihan umum, sayang sekali bukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar