22 Juni 2008
Petaka Untukmu
Dan tepian malampu berganti
Dengan cahya petaka
Menanti duka yang robek
Jiwa-jiwa sepi.
Di tepian hari,
Kini aku bermimpi
Temui Sang Tak Terjawab Hanya 'tuk bertanya
Manakah yang lebih berharga
Darah atau asmara
Sepi hari,
Jadi kian indah
Dengan nyanyian yang mengalun
Tenang dalam nama-Mu.
Sebutlah aku
Dalam malam dan tepian hari
Maka aku datang dengan tangan terbuka
Membawa petaka untukmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar